MATAMU MELIHATNYA DENGAN TELESKOP APA MIKROSKOP ?


Dua alat ini sama sama dibutuhkan. Telescope ini alat bantu untuk melihat benda yang JAUH, yang bila dilihat hanya dengan mata telanjang benda benda tersebut akan tampak tetapi menipu, dengan telescop benda tersebut menjadi terlihat jelas dan tersingkaplah kenyataan yang sesungguhnya. Mikroskop ini alat bantu untuk melihat benda benda yang tidak tampak dilihat dengan mata telanjang, dengan alat ini kita bisa mengenali peristiwa didalam peristiwa yang tampak. Tetapi Beda alat juga beda fungsi, salah menggunakan alat maka pasti salah yang terlihat

Berfikir strategis itu ibarat kita melihat, kita tidak sedang menggunakan mata telanjang tetapi kita melihatnya dengan menggunakan Telescope, karenanya  jangan merasa diri sudah mengenal dan paham terhadap sesuatu hal, bila hanya dari melihat peristiwa yang tampak, akan tetapi kita harus mampu mengenali sesuatu secara utuh, melihat kenyataan yang sesungguhnya sedang terjadi yang menyebabkan mengapa peristiwa yang tampak itu bisa terjadi, 

Sedangkan berfikir teknis itu ibarat kita melihat, kita ini melihat dengan menggunakan mikroskop, karenanya janganlah kita terburu buru yakin bahwa didalam sesuatu itu tidak ada apa apanya, atau sebaliknya jangan terburu buru kita curiga bahwa didalam sesuatu itu ada sesuatu yang buruk, sedangkan kita sama sekali tidak mampu mengenali hanya dari yang tampak dari mata kita, yang sesunggunhnya ada didalam peristiwa itu baru bisa kita kenali ketika kita menelusup masuk didalamnya.

Meneropong Kebijakan itu jangan sepotong sepotong, cara berfikir kita itu harus didataran strategis, ibarat meneropong bintang maka alat yang kita gunakan adalah teleskop, Meneropong kebijakan jangan hanya dari petikan kecil rangkaian kegiatan yang tampak, itu sama dengan kita menggunakan mikroskop untuk melihat matahari, Demikian pula halnya, dalam dinamika kehidupan yang kita jalaani, peristiwa yang tampak itu (sosial, politik, ekonomi dll ) bila hanya dilihat sekilas dari kejadian yang sedang terjadi, maka mata pikiran kita akan menangkap dan mengenali peristiwa tersebut sebatas pada kejadian itu, 

Mengkritisi kebijakan maka melihatnya harus dari sudut pandang setrategis, gunakan cara pandang telescop, tujuannya agar kita tidak terjebak pada pemahaman yang sempit, dan sepotong sepotong. Pendapat atau komentar yang lahir dari penglihatan pikirkan yang sempit itu hanya  akan melahirkan putusan berpendapat dari sudut pandang yang sempit pula, dan bobotnya pendapat yang lahir dari penglihatan pikirkan yang sempit itu diragukan keakuratannya, sesuatu yang tidak akurat itu tidak seyogyanya dipercaya.
Disqus Comments
Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini